Roti Sourdough, Warisan Mesir Kuno yang Jadi Favorit Masa Kini
30 July 2025 |
09:30 WIB

Roti Sourdough, Warisan Mesir Kuno yang Jadi Favorit Masa Kini
Toko-toko roti memulai tren dengan menggunakan adonan sourdough sebagai bahan pokok pembuatan produk-produk roti dalam beberapa tahun terakhir. Adonan roti jenis ini menjadi semakin populer dengan teksturnya yang lebih padat dan berserat sehingga menjadi alternatif bagi roti biasa.
Roti sourdough berasal dari Mesir dan diperkirakan telah dibuat sekitar tahun 1500 sebelum masehi. Berbeda dengan roti biasa yang menggunakan ragi instan, biasanya berbentuk padat atau bubuk, roti sourdough justru menggunakan ragi alami dan asam laktat dalam proses fermentasinya.
Ragi alami dapat bekerja dengan bakteri penghasil asam laktat sehingga dapat menghasilkan adonan roti yang mengembang. Ragi alami, asam laktat, tepung, dan air yang difermentasikan akan menghasilkan gula dan memunculkan sedikit rasa asam di dalam adonan. Hal inilah yang menimbulkan rasa dan bau yang khas.
Selain itu, proses fermentasi roti sourdough yang memakan waktu lebih lama dapat membuat roti ini memiliki tekstur yang lebih kenyal daripada roti biasa. Tekstur luarnya pun terasa lebih renyah. Roti sourdough pun cenderung lebih tahan lama daripada roti biasa yang menggunakan ragi instan karena kandungan asam di dalam adonannya.
Konsumsi roti sourdough sangat direkomendasikan untuk diet yang lebih baik. Roti sourdough cenderung lebih mudah dicerna karena melalui proses fermentasinya, roti ini memiliki kandungan mineral yang tinggi, seperti zat kalium, fosfat, magnesium, hingga zinc.
Bakteri asam laktat di dalam roti pun dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang kaya antioksidan selama proses fermentasi. Selama itu pula, kandungan folat yang baik bagi metabolisme di dalam roti sourdough terus meningkat. Folat dan kandungan zat besi di dalam sourdough dapat memicu pertumbuhan sel darah merah yang baik untuk tubuh.
Roti sourdough juga memiliki kandungan prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam tubuh manusia. Bersama serat yang terkandung dalam roti, prebiotik dapat membantu sistem pencernaan dalam tubuh menjadi lebih baik.
Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa roti sourdough bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Mengonsumsi roti sourdough dikatakan dapat menghasilkan gula darah dan insulin yang lebih rendah daripada roti biasa. Selain itu, roti sourdough yang kaya akan serat dan merupakan jenis karbohidrat kompleks akan membuat kita cenderung merasa lebih cepat kenyang ketika mengonsumsinya.
Meski membutuhkan waktu yang panjang dan kesabaran yang tebal, roti jenis ini sangat memungkinkan untuk dibuat di dapur rumah dan dijadikan stok makanan. Adonan sourdough (starter) perlu diperhatikan dan dirawat. Adonan perlu diberi makan dengan tepung dan air secara rutin demi memastikan mikroorganisme di dalamnya tetap hidup.
Roti sourdough juga dapat dipadukan dengan berbagai bahan makanan lain. Misalnya, dengan selai, buah, atau bahkan rempah-rempah sehingga rasa dari perpaduannya tidak membosankan. Oleh karena itu, roti sourdough bisa dijadikan sebagai makanan sehari-hari.
Roti sourdough berasal dari Mesir dan diperkirakan telah dibuat sekitar tahun 1500 sebelum masehi. Berbeda dengan roti biasa yang menggunakan ragi instan, biasanya berbentuk padat atau bubuk, roti sourdough justru menggunakan ragi alami dan asam laktat dalam proses fermentasinya.
Ragi alami dapat bekerja dengan bakteri penghasil asam laktat sehingga dapat menghasilkan adonan roti yang mengembang. Ragi alami, asam laktat, tepung, dan air yang difermentasikan akan menghasilkan gula dan memunculkan sedikit rasa asam di dalam adonan. Hal inilah yang menimbulkan rasa dan bau yang khas.
Selain itu, proses fermentasi roti sourdough yang memakan waktu lebih lama dapat membuat roti ini memiliki tekstur yang lebih kenyal daripada roti biasa. Tekstur luarnya pun terasa lebih renyah. Roti sourdough pun cenderung lebih tahan lama daripada roti biasa yang menggunakan ragi instan karena kandungan asam di dalam adonannya.
Konsumsi roti sourdough sangat direkomendasikan untuk diet yang lebih baik. Roti sourdough cenderung lebih mudah dicerna karena melalui proses fermentasinya, roti ini memiliki kandungan mineral yang tinggi, seperti zat kalium, fosfat, magnesium, hingga zinc.
Bakteri asam laktat di dalam roti pun dapat menghasilkan senyawa-senyawa yang kaya antioksidan selama proses fermentasi. Selama itu pula, kandungan folat yang baik bagi metabolisme di dalam roti sourdough terus meningkat. Folat dan kandungan zat besi di dalam sourdough dapat memicu pertumbuhan sel darah merah yang baik untuk tubuh.
Roti sourdough juga memiliki kandungan prebiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di dalam tubuh manusia. Bersama serat yang terkandung dalam roti, prebiotik dapat membantu sistem pencernaan dalam tubuh menjadi lebih baik.
Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa roti sourdough bermanfaat dalam mengontrol kadar gula darah. Mengonsumsi roti sourdough dikatakan dapat menghasilkan gula darah dan insulin yang lebih rendah daripada roti biasa. Selain itu, roti sourdough yang kaya akan serat dan merupakan jenis karbohidrat kompleks akan membuat kita cenderung merasa lebih cepat kenyang ketika mengonsumsinya.
Meski membutuhkan waktu yang panjang dan kesabaran yang tebal, roti jenis ini sangat memungkinkan untuk dibuat di dapur rumah dan dijadikan stok makanan. Adonan sourdough (starter) perlu diperhatikan dan dirawat. Adonan perlu diberi makan dengan tepung dan air secara rutin demi memastikan mikroorganisme di dalamnya tetap hidup.
Roti sourdough juga dapat dipadukan dengan berbagai bahan makanan lain. Misalnya, dengan selai, buah, atau bahkan rempah-rempah sehingga rasa dari perpaduannya tidak membosankan. Oleh karena itu, roti sourdough bisa dijadikan sebagai makanan sehari-hari.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.
KUMPULAN ARTIKEL LAINNYA
Roti Sourdough, Warisan Mesir Kuno yang Jadi Favorit Masa Kini
30 Juli 2025
Merawat Tradisi Hidup Sehat dengan Jamu
25 Juli 2025
Gen Z Hobi Makanan Korea, Mie Instan Jadi Favorit
25 Juli 2025
Rawon Masuk Makanan Terenak di Dunia Versi Taste Atlas
25 Juli 2025